TRIBUNJAMBI.COM, BANDA ACEH - "Aku pulang mama ... sendu dideramu ... Kurindu semeja nikmati teh bersamamu ..."
Para punker perempuan dari 65 punkers yang terjaring beberapa waktu lalu dan saat ini sedang dibina semangatnya di Sekolah Polisi Negara (SPN) Seulawah, Aceh Besar, Sabtu (20/12/2011) tak kuasa menahan tangis saat mereka menyanyikan lagu "Rindu Mama". Mereka mengaku memperoleh pengalaman berertiselama dibina di SPN Seulawah, Aceh Besar.
Oja salah satu punker perempuan yang ikut menanyikan lagu itu mengaku saat ini ia ingin sekolah lagi dansudah rindu kedua-dua orang tuanya. "Setelah keluar dari sini, semoga apa yang kami dapat menjadi wawasan bagi kami," kata Oja.
Selain Oja, Andri punker dari Gampong Lhoong Kingdom, Aceh Besar mengaku banyak mendapat pelajaran selama di SPN Seulawah. "Banyak perkara yang selama ini kami tinggalkan diluar, seperti melaksanakan solat lima waktu, makan teratur dan menjaga kebersihan. Dan semua itu kamidapatkan di sini," kata Andri, kepada Serambinews.com.
Ketika tiba waktu solat berjemaah, para punkers yang beragama Islam tampil dengan mengenakan baju koko. (Gambar: REUTERS / Junaidi)
Sejumlah remaja punk makan tengahari bersama di tengah-tengah pembinaan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, pada 18 desember lalu. Gambar: REUTERS / Junaidi |
"Kalau sudah jauh begini, kami terasa begitu rindu kepada ibu bapa dan keluarga kami. Semoga selepas keluar dari sini, pelajaran yang telah kami dapatkan disini, dapat menjadi bekal berharga bagi kami," tambah Oyi,seorang gadis punkster yang berasal dari Langsa.
Sejumlah remaja punk melihat barang-barang milik mereka di tengah-tengah pembinaan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (18/12/2011).Gambar: REUTERS / Junaidi |
Elok jugak derang kene didik dgn cara Acheh tu...sekali sekala kene terapkan balik akidah mereka...biasala bebudak punk nih...semua nak bebas...
BalasPadamya memang betul..nak bebas sampai terbabas..
BalasPadam