IKLAN

Selasa, 1 Januari 2013

Menyambut Perayaan 1 Januari, Budaya Kaum Freemason


Perayaan 1 Januari, Budaya Kaum Freemason  

"The Roman ruler Julius Caesar established January 1 as New Year 's Day in 46 BC. The Romans dedicated this day to Janus, the god of gates, doors, and beginnings. The month of January was named after Janus, who had two faces - one looking forward and the other looking backward. 

Begitulah bunyi The World Book Encyclopedia tahun 1984, volume 14, halaman 237 ketika menjelaskan makna tarikh 1 Januari. Perayaan tahun baru 1 Januari ternyata mempunyai sejarah panjang di mana perang Romawi mempersembahkan tarikh ini kepada Janus, dewa segala gerbang, pintu-pintu, dan permulaan waktu.

Tidak hairan, bulan Januari diambil dari nama Janus sendiri, iaitu dewa yang mempunyai dua wajah; wajah yang mengadap ke masa depan dan wajah yang lain mengadap ke masa lalu.

Nama Dewa Janus tidaklah asing dalam kesusasteraan paganisme. Ia adalah sembahan kaum penyembah syaitan sejak zaman Yunani kuno. Sejarah pemuliharaan budaya penyembah syaitan ini pun sudah ada semenjak zaman Hermaic (3600 SM) dan dikawal oleh kumpulan paganisme Freemason. 

Freemason sengaja terus menyuburkan budaya ini agar manusia bertauhid mampu mengalihkan perhatiannya dari agama menuju penyembahan satanisme.

Maka jika kita melihat perayaan tahun baru, maka di situlah kita dapat melihat nilai-nilai Yahudi masuk di dalamnya. Meniup trompet misalnya, kita sangat faham bahawa terompet adalah alat ciptaan Yahudi. Semula, budaya meniup trompet ini merupakan budaya masyarakat Yahudi ketika menyambut datangnya Rosh Hasanah atau tahun baru Taurat, yang jatuh pada bulan ketujuh atau tarikh 1 bulan Tishri dalam kalendar Ibrani kuno.

Hal ini pun terpampang dalam Alkitab Imamat 23; 24 

"Katakanlah kepada orang-orang Isra'el, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai (trompet), yakni hari pertemuan kudus "(Imamat 23:24)

Pada malam tahun baru, masyarakat Yahudi melakukan muhasabah diri dengan tradisi meniup shofa, sebuah alat muzik sejenisi trompet. Bunyi Shofar mirip sekali dengan bunyi terompet kertas yang dibunyikan orang Malaysia mahupun seluruh dunia di malam Tahun Baru.

Sebenarnya Shofar sendiri digolongkan sebagai trompet. Terompet dianggarkan sudah ada sejak tahun 1500 sebelum Masihi. Awalnya, alat muzik jenis ini diperuntukkan untuk keperluan ritual agama dan juga digunakan dalam ketenteraan terutama saat akan berperang. 

Kemudian terompet dijadikan sebagai alat muzik pada masa pertengahan Renaisance hingga saat ini.

Hingga kini kumpulan Freemason terus mengadakan perayaan ini. Para masonik di belahan dunia pun dikhabarkan sudah berkumpul di beberapa loji untuk menyambut tahun baru ini.

Mereka siap memasuki tahun 2013 untuk mempersiapkan The New World Order. "Happy New Year 2013 to all Freemason in the world," bunyi laman Masonictimes. [Islampos / ugt]

Disunting dari : www.undergroundtauhid.com


Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Jom Daftar Tambah Visitors

Free advertising

Entri Mereka Juga Menarik

Geng Baik