Al-Walid bin Muslim berkata, Telah berkata kepadaku orang yang langsung mendengar dari Yahya al-Ghassani yang mendengar cerita dari dua orang lelaki dari kaumnya, kedua-duanya berkata, "Ketika golongan Muslimin dan turun melalui Jordania, kami saling berkata sesama kami bahawa Damsyik akan dikepung. Kami pun berangkat berusaha mendapatkan maklumat yang sebenarnya. Ketika kami dalam keadaan demikian tiba-tiba datanglah utusan pendeta menyuruh kami untuk menghadapnya, kami akan datang menemuinya. Dia bertanya kepada kami, "Apakah kamu berdua dari warga Arab?" Kami menjawab, "Ya!"
Kemudian dia bertanya lagi, "Apakah kamu berdua beragama Nasrani?" Kami menjawab, "Ya!" Dia berkata, "Hendaklah salah seorang dari kalian pergi mencari maklumat mengenai kaum muslimin dan lihat bagaimana keadaan mereka? Sementara yang lain hendaklah bersiap-siap menjaga harta saudaranya. "Salah seorang dari kami masuk mengintai. Tak berapa lama dia kembali kepada pendeta memberitahu apa yang dilihatnya sambil berkata, "Aku datang membawa berita kepadamu tentang suatu kaum yang lembut.
Mereka menunggang kuda yang telah tua dan lemah, pada malam hari mereka laksana rahib-rahib ahli ibadah dan di siang hari mereka adalah penunggang kuda yang tangguh. Mereka sibuk memperbaiki anak panah dan meruncingkan tombak. Jika engkau mengajak teman dudukmu untuk berbicara maka ia tidak akan faham apa yang engkau katakan disebabkan riuh-rendahnya suara mereka membaca al-Quran dan berzikir. "
Setelah itu sang pendeta berkata kepada para sahabatnya, "Telah datang kepada kamu suatu kaum yang tak mungkin dapat kalian kalahkan." Ahmad bin Marwan al-Maliki meriwayatkan dalam al-Mujalasah, dia berkata, Telah berkata kepada kami Abu Ismail at-Tirmizi, dia berkata, Telah berkata kepada kami Abu Muawiyah bin Amru dari Abu Ishaq, dia berkata, "Tidak satu pun musuh yang dapat duduk tegar di atas untanya ketika berhadapan dengan para sahabat Nabi.
Ketika berada di Anthakiyah, Heraklius bertanya kepada para pasukan Rom yang kalah perang, "Celakalah kamu, beritahukan kepadaku tentang musuh yang kalian perangi. Bukankah mereka manusia seperti kalian juga? "Mereka menjawab," Ya! "Heraklius kembali bertanya," Apakah jumlah kalian lebih banyak daripada jumlah mereka atau sebaliknya? "Mereka menjawab," Jumlah kami lebih banyak berlipat ganda dari jumlah mereka di setiap tempat. " Heraklius bertanya lagi, "Jadi kenapa kalian kalah?"
Maka salah seorang yang dituakan dari mereka menjawab, "Kami kalah disebabkan mereka solat di malam hari, berpuasa di siang hari, mereka menepati janji, mengajak kepada perbuatan ma'ruf mencegah dari perbuatan mungkar dan saling jujur sesama mereka.
Sementara kita gemar meminum arak, berzina, mengerjakan segala yang haram, menyalahi janji, menjarah harta, berbuat kezaliman, menyuruh kepada kemungkaran, melarang dari apa-apa yang diredhai Allah dan kita selalu berbuat kerosakan di bumi. "Mendengar jawapan itu Heraklius berkata," engkau telah berkata benar.
sumber eramuslim.com
Tiada ulasan:
Catat Ulasan