Siapa tak kenal Mandella?
"Saya paling benci diskriminasi perkauman. Saya akan berjuang untuk menghapuskan najis perkauman sehingga saat-saat terakhir !" - Nelson Mandella
Tokoh anti apartheid ini telah meninggalkan dunia beberapa hari lalu. Dan, kini banyak ketua negara telah tiba di Johannesburg untuk menghadiri pemakamannya. Menilik perjalanan dan perjuangan beliau, kita harus angkat topi setinggi-tingginya.
Betapa…..beberapa penjara adalah makanannya selama 27 tahun. Di mulai dari tahun 1960an hingga 1990an. Perjuangan beliau mencapai puncaknya saat beliau menjadi Presiden Afrika Selatan di tahun 1994 diiringi tumbangnya rejim apartheid. Penerima Nobel Perdamaian tahun 1993 ini sungguh banyak menginspirasi dengan gerakan kemanusiaannya iaitu ANTI RASIS. Bahawa, manusia saat dilahirkan tidak pernah memohon dan meminta dia dilahirkan dengan warna kulit yang diinginkannya. Inilah yang saya yakini menginspirasi sebuah karya besar di bidang muzik.
Betapa…..beberapa penjara adalah makanannya selama 27 tahun. Di mulai dari tahun 1960an hingga 1990an. Perjuangan beliau mencapai puncaknya saat beliau menjadi Presiden Afrika Selatan di tahun 1994 diiringi tumbangnya rejim apartheid. Penerima Nobel Perdamaian tahun 1993 ini sungguh banyak menginspirasi dengan gerakan kemanusiaannya iaitu ANTI RASIS. Bahawa, manusia saat dilahirkan tidak pernah memohon dan meminta dia dilahirkan dengan warna kulit yang diinginkannya. Inilah yang saya yakini menginspirasi sebuah karya besar di bidang muzik.
Pernahkah anda mendengar lagu EBONY AND IVORY? Ya…lagu di tahun 1980an ini merupakan karya cipta pentolan The Beatles Paul Mc Cartney. Lalu, apa hubungan lagu ini dengan Mandella? Dari judul lagu saja sudah terlihat bahawa lagu ini adalah ANTI RASIS. Ebony artinya kayu HITAM sedangkan Ivory adalah Gading Gajah (yang berwarna PUTIH). Sebuah pertentangan yang dipelihara dengan subur oleh Rejim kulit putih di Afsel sebelum Mandella. Bagaimana syairnya?
Ebony And Ivory Live Together In Perfect Harmony
Side By Side On My Piano Keyboard, Oh Lord, Why Don’t We?
We All Know That People Are The Same Where Ever We Go
There Is Good And Bad In Ev’ryone,
We Learn To Live, We Learn To Give
Each Other What We Need To Survive Together Alive.
Side By Side On My Piano Keyboard, Oh Lord, Why Don’t We?
We All Know That People Are The Same Where Ever We Go
There Is Good And Bad In Ev’ryone,
We Learn To Live, We Learn To Give
Each Other What We Need To Survive Together Alive.
Ebony And Ivory Live Together In Perfect Harmony
Side By Side On My Piano Keyboard, Oh Lord Why Don’t We?
Side By Side On My Piano Keyboard, Oh Lord Why Don’t We?
Gambar dari google.
Bila hitam dan putih bersatu dan bersama barulah tercipta nada nan indah..
Sebuah lagu yang sangat menyindir kita . Bagaimana si Hitam (Ebony) dan si Putih boleh berdampingan hidup secara harmonis. Dan, Paul Mc Cartney pun menggambarkan keduanya dalam tuts-tuts PIANO yang terdiri dari HITAM dan PUTIH serta berdampingan menciptakan keharmonian nada. Namun, Mengapa kita tidak boleh (Why Won’t We?)
Bahkan pada bait berikutnya, Paul kian menyerang kita dengan mengatakan pada diri tiap orang ada sisi positif dan negatif…ini harus kita terima agar dapat hidup berdampingan. Bagaimana di Kompasiana kita tercinta? Hmmm…..kadangkala ada debat yang tiada akhirnya, hanya kerana perbezaan, beza bendera, beza parti, beza pemimpin bahkan beza kesebelasan @ pasukan.
Dan, Paul Mc Cartney pun untuk mewujudkan anti racistnya menyanyikan lagu nan indah ini bersama penyanyi kulit Hitam, Stevie Wonder.
Ingin tahu lagunya? LIHAT BAWAH
Kalau Mandella dan Paul boleh menyatukan perbezaan, WHY WON’T WE?
Salam anti Rasis dan perbezaan……
Cause we all live under the same sun
Di terjemah dan di sunting dari: kompasiana.com
Tiada ulasan:
Catat Ulasan