Oleh: Badrul Tamam
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيمَانًا لَا يَرْتَدُّ، وَنَعِيمًا لَا يَنْفَدُ، وَمُرَافَقَةَ مُحَمَّدٍ فِي أَعْلَى جَنَّةِ الْخُلْدِ
“Ya Allah saya meminta kepada-Mu keimanan yang tidak akan berubah dengan kemurtadan, kenikmatan yang tiada putus, dan (aku memohon kepada-Mu) agar menjadi pendamping Muhammad shallallahu'alaihi wasallam di darjat tertinggi dari syurga yang kekal." (HR. Ahmad dengan sanad shahih)
Diriwayatkan dalam Musnad Ahmad, dari hadits Ibnu Mas’udRadhiyallahu 'Anhu, ia berkata: pernah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam masuk ke masjid bersama Abu Bakar dan Umar, beliau di antara keduanya. Saat itu Ibnu Mas’ud sedang sholat. Dia membaca surat al-Nisa’ dan sudah menyelesaikan seratusan ayat. Kemudian Ibnu Mas’ud berdoa dalam posisi berdiri di sholatnya. Kemudian NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
“Mintalah pasti engkau diberi, mintalah pasti engkau diberi.”
“Mintalah pasti engkau diberi, mintalah pasti engkau diberi.”
Kemudian bersabda: Barangsiapa suka untuk membaca Al Qur'an dengan benar sebagaimana diturunkan, maka hendaknya dia membacanya seperti bacaan Ibnu Ummi Abd.”
Saat waktu sudah pagi, Abu Bakar datang menemuinya untuk menyampaikan khabar gembira kepadanya. Abu Bakar menanyainya, “Apa yang kamu minta kepada Allah semalam?”
Ibnu Mas’ud berkata, Aku berdoa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيمَانًا لَا يَرْتَدُّ، وَنَعِيمًا لَا يَنْفَدُ، وَمُرَافَقَةَ مُحَمَّدٍ فِي أَعْلَى جَنَّةِ الْخُلْدِ
“Ya Allah saya meminta kepada-Mu keimanan yang tidak akan berubah dengan kemurtadan, kenikmatan yang tiada putus, dan (aku memohon kepada-Mu) agar menjadi pendamping Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam di darjat tertinggi dari syurga yang kekal.”
Keterangan:
Menemani Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah kenikmatan yang agung dan keutamaan yang mulia. Kerananya para sahabat beliau adalah manusia-manusia termulia dari umat ini. sebabnya, setelah iman dan amal shalih- mereka dipilih dan ditakdirkan oleh Allah membersamai beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Menemani sang utusan dengan iman mengangkat kedudukan mereka di atas manusia-manusia mulia sesudahnya. Ini kebersamaan dengan beliau di dunia, lalu bagaimana dengan membersamai beliau di akhirat?
Pastinya, membersamai beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam di akhirat jauh lebih utama lagi. Pastinya, orang yang menemani beliau di syurga berada pada tingkatan tertingginya. Kerananya kita temukan beberapa sahabat sangat berkeinginan membersamai atau menemani beliau di sana.
Diriwayatkan dalam Shahih Muslim, Rabi'ah bin Ka'ab Al Aslamy Radhiyallahu 'Anhu bercerita bahawa dia pernah bermalam bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Kemudian ia meyiapkan air wudhu dan keperluannya.
Rasulullah lalu bersabda kepadaku: Mintalah sesuatu kepadaku. Saya (Rabi’ah) berkata: Saya meminta agar saya boleh bersamamu di syurga. Beliau menjawab: Adakah permintaan selain itu. Saya berkata: hanya itu saja. Beliau lalu bersabda: Maka bantulah aku atas dirimu (untuk memohon kepada Allah oagar memenuhi permintaanmu) dengan memperbanyak sujud (sholat).” (HR. Muslim) pernah bersabda kepadanya, “Mintalah sesuatu kepadaku”, lalu ia berkata, “Saya meminta agar saya boleh menemanimu di syurga,” sementara orang selainnya meminta sesuatu yang memenuhi perutnya atau menutupi kulitnya.” (Madarij al-Saalikin: 3/147)
Rasulullah lalu bersabda kepadaku: Mintalah sesuatu kepadaku. Saya (Rabi’ah) berkata: Saya meminta agar saya boleh bersamamu di syurga. Beliau menjawab: Adakah permintaan selain itu. Saya berkata: hanya itu saja. Beliau lalu bersabda: Maka bantulah aku atas dirimu (untuk memohon kepada Allah oagar memenuhi permintaanmu) dengan memperbanyak sujud (sholat).” (HR. Muslim) pernah bersabda kepadanya, “Mintalah sesuatu kepadaku”, lalu ia berkata, “Saya meminta agar saya boleh menemanimu di syurga,” sementara orang selainnya meminta sesuatu yang memenuhi perutnya atau menutupi kulitnya.” (Madarij al-Saalikin: 3/147)
Hadits ini juga menjadi dalil bahawa membersamai Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam di akhirat kelak tidak diperoleh hanya dengan berangan-angan semata, harus dibuktikan dengan amal nyata seperti komitmen dengan sunnah-sunnah beliau, memperbanyak shalat atas beliau, memperbanyak shalat sunnah, dan memperbaguskan akhlak mulia. Kemudian semua itu disempurnakan dengan berdoa kepada AllahSubhanahu Wa Ta'ala. Wallahu Ta’ala Alam.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan