Rabu, 23 Januari 2013

Pandangan Tokoh Non-Muslim terhadap Nabi Muhammad S.A.W


Mahatma Gandhi (Komen mengenai karakter Nabi Muhammad SAW di YOUNG INDIA )

Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia… Saya lebih dari yakin bahawa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, keberhati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya. Semua ini (dan bukan pedang ) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih kerana tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung.




Sir George Bernard Shaw (The Genuine Islam,’ Vol. 1, No. 8, 1936.)
Jika ada agama yang berpeluang menguasai Inggeris bahkan Eropah – beberapa ratus tahun dari sekarang, Islamlah agama tersebut.” Saya sentiasa menghormati agama Muhammad kerana potensi yang dimilikinya. Ini adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan mengubah peradaban. Saya sudah mempelajari tentang Muhammad , peribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristian, dia harus dipanggil ’sang penyelamat kemanusiaan’ Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegang kekuasaan tunggal di dunia moden ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan sedemikian hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang diperlukan dunia:

Ramalanku, keyakinan yang dibawanya akan diterima Eropah di masa datang dan memang ia telah mulai diterima Eropah disaat ini. Dia adalah manusia teragung yang pernah memijakkan kakinya di bumi ini. Dia membawa sebuah agama, mendirikan sebuah bangsa, meletakkan dasar-dasar moral, memulakan sekian banyak gerakan pembaruan sosial dan politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat dan dinamik untuk melaksanakan dan mewakili seluruh ajarannya, dan ia juga telah merevolusi fikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan datang.



Dia adalah Muhammad (SAW). Dia lahir di Arab tahun 570 masihi, memulakan misi mengajarkan agama kebenaran, Islam (penyerahan diri pada Tuhan) pada usia 40 dan meninggalkan dunia ini pada usia 63. Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia telah mengubah Jazirah Arab dari paganisme dan pemuja makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari peperangan dan perpecahan antara suku menjadi bangsa yang bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum dan anarki menjadi kaum yang teratur, dari keruntuhan moral. Sejarah manusia tidak pernah mengenal tranformasi sebuah masyarakat atau tempat sedasyat ini dan “bayangkan ini terjadi dalam kurun waktu hanya sedikit di atas DUA DEKAD.”



The 100 Cover.jpg

MICHAEL H. HART (THE 100: A RANKING OF THE MOST INFLUENTIAL PERSONS IN HISTORY, New York, 1978)

Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam pandangan sekular mahupun agama. (hal. 33). Lamar tine, seorang sejarawan terkemuka menyatakan bahwa: Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasiliti yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi kayu ukur kegeniusan seorang manusia; siapakah yang berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah moden dengan Muhammad?

Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di depan mata mereka sendiri. 


Michael H. Hart
Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentera, hukum, kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah merubah amalan-amalan pemujaan, sesembahan, agama, fikiran, kepercayaan serta jiwa… Kesabarannya dalam kemenangan dan tujuannya yang dipersembahkan untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannya dan kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah kepercayaan.

Kepercayaan yang mengajarkan ketunggalan dan keghaiban (immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan. Dia singkirkan tuhan palsu dengan kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang ahli falsafah yang juga seorang pemidato, pendakwah, perajurit, ahli hukum, penakluk idea, pegembali kepercayaan-kepercayaan rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad. Dari semua standard bagaimana kehebatan seorang manusia diukur, mungkin kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia?”




(Lamar tine, HISTOIRE DE LA TURQUIE, Paris, 1854, Vol. II, pp 276-277)

“Dunia telah menyaksikan banyak peribadi-peribadi agung. Namun, dari orang orang tersebut adalah orang yang sukses pada satu atau dua bidang saja misalnya agama atau ketenteraan. Hidup dan ajaran orang-orang ini seringkali diselimuti kabut waktu dan zaman. Begitu banyak spekulasi tentang waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup mereka, sifat dan detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan mereka sehingga sulit bagi manusia untuk mencontohi ajaran dan hidup tokoh-tokoh ini.

Tidak demikian dengan orang ini. Muhammad (SAW) telah begitu tinggi menggapai dalam berbagai bidang fikir dan perilaku manusia dalam sebuah episod cemerlang sejarah manusia. Setiap detik dari kehidupan peribadi dan ucapan-ucapannya telah secara tepat didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini. Keaslian ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh kerana pembawaan yang dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para penentangnya. Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral, administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang – semua menjadi satu. Tiada lagi manusia dalam sejarah melebihi atau bahkan menyamainya dalam setiap aspek kehidupan tersebut – hanya dengan keperibadian seperti dialah keagungan seperti ini dapat diraih.”

K. S. RAMAKRISHNA RAO, Professor Philosophy dalam bookletnya,
“Muhammad, The Prophet of Islam” Keperibadian Muhammad, hhmm sangat sulit untuk menggambarkannya dengan tepat. Saya pun hanya boleh menangkap sekilas saja: betapa ia adalah lukisan yang indah. Anda boleh lihat Muhammad seorang Nabi, Muhammad seorang pejuang, Muhammad seorang peniaga, Muhammad seorang negarawan, Muhammad seorang pendakwah ulung, Muhammad seorang pembaharu, Muhammad seorang pelindung anak yatim piatu, Muhammad seorang pelindung hamba sahaya, Muhammad seorang pembela hak wanita, Muhammad seorang hakim, Muhamad seorang pemimpin agama.
Dalam setiap perananya tadi, dia adalah seorang pahlawan. Di saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan dan ajaran Muhammad tetap selamat, tiada yang hilang atau berubah sedikit pun. Ajaran yang menawarkan harapan abadi tentang ubat atas segala penyakit kemanusiaan yang ada dan telah ada sejak masa hidupnya. Ini bukanlah setakat dakwaan seorang pengikutnya tapi juga sebuah simpulan tak terelakkan dari sebuah analisis sejarah yang kritis dan tidak berat sebelah.



Christiaan Snouck Hurgronje

PROF. (SNOUCK) HURGRONJE:
Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan persaudaraan manusia di atas bersifat yang universal yang menerangi bangsa lain. Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di dunia yang mampu menyamai Islam dalam pencapaiannya mewujudkan idea persatuan bangsa-bangsa. Dunia telah banyak mengenal konsep ketuhanan, telah banyak individu yang hidup dan misinya lenyap menjadi legenda. Sejarah menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang menyamai bahkan sebahagian dari apa yang Muhammad capai.
Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk satu tujuan: menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad atau pengikutnya tidak pernah dalam sejarah menyatakan bahawa ia adalah putera Tuhan atau kelahiran semula Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan dia selalu sejak dahulu sampai saat ini menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai seorang pesuruh yang dipilih Tuhan.

THOMAS CARLYLE in his HEROES AND HEROWORSHIP
(Betapa menakjubkan) seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomad menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua dekad. “Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. Sesosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mahu tidak mahu harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang Pencipta Dunia.

EDWARD GIBBON and SIMON OCKLEY speaking on the profession of ISLAM write:
Saya percaya bahawa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya adalah pengakuan kebenaran Islam yang simple dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Nabi tidak pernah berubah menjadi pemujaan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telah memberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal dan agama
(HISTORY OF THE SARACEN EMPIRES, London, 1870, p. 54).

Muhammad tidak lebih dari seorang manusia biasa. Tapi ia adalah manusia dengan tugas mulia untuk menyatukan manusia dalam pengabdian terhadap satu dan hanya satu Tuhan serta untuk mengajarkan hidup yang jujur dan lurus sesuai perintah Tuhan. Dia selalu menggambarkan dirinya sebagai hamba dan pesuruh Tuhan dan demikianlah juga setiap tindakannya.

SAROJINI NAIDU, penyair terkenal India (S. Naidu, IDEALS OF ISLAM, vide Speeches & Writings, Madras, 1918, p. 169):
Inilah agama pertama yang mengajarkan dan mempraktikkan demokrasi; di setiap masjid, ketika azan berkumandang dan jemaah telah berkumpul, demokrasi dalam Islam terwujud lima kali sehari ketika seorang hamba dan seorang raja berlutut berdampingan dan mengakui: Allah Maha Besar… Saya terpukau lagi dan lagi oleh kebersamaan Islam yang secara naluri membuat manusia menjadi bersaudara.

DIWAN CHAND SHARMA:
Muhammad adalah dipenuhi kebaikan, pengaruhnya dirasakan dan tak pernah dilupakan orang-orang terdekatnya. (D.C. Sharma, THE PROPHETS OF THE EAST, Calcutta, 1935, pp. 12)

James A. Michener, “Islam: The Misunderstood Religion,” in READER’S DIGEST (American edition), May 1955, pp. 68-70.
Muhammad, seorang inspirator yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 masihi dalam masyarakat Arab penyembah berhala. Yatim semenjak kecil dia secara khusus memberikan perhatian kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta hamba sahaya dan kaum lemah. Di usia 20 tahun, dia sudah menjadi seorang usahawan yang berjaya, dan menjadi pengelola perniagaan seorang janda kaya. Ketika mencapai usia 25, majikannya melamarnya. Meskipun usia perempuan tersebut 15 tahun lebih tua Muhammad menikahinya dan tetap setia kepadanya sepanjang hayat isteri.

Seperti dengan para nabi lain, Muhammad memulai tugas kenabiannya dengan sembunyi2 dan ragu2 kerana menyedari kelemahannya. Tapi Baca adalah perintah yang diperolehnya, -dan meskipun sampai saat ini diyakini bahwa Muhammad tidak pamdai membaca dan menulis dan keluarlah dari mulutnya satu kalimat yang akan segera mengubah dunia: Tiada tuhan selain Allah. “Dalam setiap hal, Muhammad adalah seorang yang mengedepankan akal. Ketika puteranya, Ibrahim, meninggal disertai gerhana dan menimbulkan anggapan ummatnya bahwa hal tersebut adalah wujud rasa sedih Tuhan kepadanya, Muhammad berkata:

Gerhana adalah sebuah kejadian alam biasa, adalah suatu kebodohan mengkaitkannya dengan kematian atau kelahiran seorang manusia. “Sesaat setelah ia meninggal, sebagian pengikutnya hendak memujanya sebagaimana Tuhan dipuja, akan tetapi pengganti kepemimpinannya (Abu Bakar) menepis keinginan ummatnya itu dengan salah satu pidato agama terindah sepanjang masa: Jika ada diatara kalian yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahawa ia telah meninggal. Tapi jika Tuhanlah yang hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia hidup selamanya. (Ayat berkaitan: Q.S. Al Imran, 144)

W. Montgomery Watt, MOHAMMAD AT MECCA , Oxford , 1953, p. 52.
Tabahnya menempuh tentangan atas keyakinannya, ketinggian moral para pengikutnya, serta pencapaiannya yang luar biasa semuanya menunjukkan integritinya. Mengira Muhammad sebagai seorang penipu hanyalah memberikan masalah dan bukan jawapan. Lebih dari itu, tiada gambaran hebat yang digambarkan begitu buruk di Barat selain Muhammad
Annie Besant, THE LIFE AND TEACHINGS OF MUHAMMAD, Madras , 1932, p. 4.
“Sangat mustahil bagi seseorang yang memperlajari karakter Nabi Bangsa Arab, yang mengetahui bagaimana ajarannya dan bagaimana hidupnya untuk merasakan selain hormat terhadap beliau, salah satu utusanNya. Dan meskipun dalam semua yang saya gambarkan banyak hal-hal yang terasa biasa, namun setiap kali saya membaca ulang kisah-kisahnya, setiap kali pula saya merasakan kekaguman dan penghormatan kepada Guru Bangsa Arab tersebut.”

Bosworth Smith, MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM, London , 1874, p. 92.
Dia adalah perpaduan Caesar dan Paus; tapi dia adalah sang Paus tanpa pretensinya dan seorang caesar tanpa Legionnairenya (kepercayaan Kristian) : tanpa tentera, tanpa pengawal, tanpa istana, tanpa pengahasilan tetap; jika ada seorang manusia yang pantas untuk berkata bahawa dialah wakil Tuhan penguasa dunia, Muhammad lah orang itu, karena dia memiliki kekuatan meski ia tak memiliki segala peralatan atau penyokongnya.

John William Draper, M.D., L.L.D., A History of the Intellectual Development of Europe, London 1875, Vol.1, pp.329-330
Empat tahun setelah kematian Justinian, pada 569 AD, telah lahir di Mekkah Arabia seorang manusia yang sangat besar pengaruhnya terhadap ummat manusia
John Austin, “Muhammad the Prophet of Allah,” in T.P.. ’s and Cassel ’s Weekly for 24th September 1927 .
Dalam kurun waktu hanya sedikit lebih dari satu tahun, ia telah menjadi pemimpin di Madinah. Kedua tangannya memegang sebuah tuas yang siap menggoncang dunia.

Professor Jules Masserman
Pasteur dan Salk adalah pemimpin dalam satu bidang intelektual. Gandhi dan Konfusius pada hal lain serta Alexander, Caesar dan Hitler mungkin pemimpin pada kategori kedua dan ketiga . Jesus dan Buddha mungkin hanya pada kategori kedua. Mungkin pemimpin terbesar sepanjang masa adalah Muhammad, yang sukses pada ketiga kategori tersebut. Dalam skala yang lebih kecil Musa melakukan hal yang sama

Rujukan:ertihiduppadamemberi.blogspot.com 



2 ulasan:

  1. Assalamualikum. Admin...saya di sini ingin memohon kebenaran untuk menyalin post tuan tentang Pandangan tokoh bukan Islam ini untuk di masuk kan kedalam blog saya. Saya menunggu maklum balas dan kebenaran dari tuan.

    BalasPadam
  2. walaikumsalam.silakan tuan,mmg untuk dikongsi.

    BalasPadam