Khamis, 21 Julai 2011

Inilah Alasan Rasulullah Melarang Ummatnya Minum Sambil Berdiri

Dalam hadis disebutkan "janganlah kamu minum sambil berdiri". Dari segi kesihatan. Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfinger. Sfinger adalah suatu struktur muskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kencing boleh lewat) dan menutup.

Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada 'pos-pos' penyaringan yang berada di ginjal. Jika kita minum sambil berdiri. Air yang kita minum automatik masuk tanpa ditapis lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika menuju kandung kemih itu terjadi pengendapan di saluran speanjang perjalanan (ureter). Karena banyak sisa-sisa yang menyisa di ureter inilah awal mula munculnya bencana.

Betul, penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit buah pinggang yang sungguh berbahaya. diduga diakibatkan kerana Susah kencing, jelas hal ini berkaitan dengan saluran yang sedikit demi sedikit tersumbat tadi.

Dari Anas ra dari Nabi saw.: "Bahawa ia melarang seseorang untuk minum sambil berdiri". Qatadah berkata, "Kemudian kami bertanya kepada Anas tentang makan. Ia menjawab bahawa hal itu lebih buruk."

Pada saat duduk, apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lambat. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, merempuhnya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.

Adapun Rasulullah saw pernah sekali minum sambil berdiri, maka itu kerana ada sesuatu yang menghalang beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat asas kecemasan!

Manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga boleh berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan saraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak boleh mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum.

Ketenangan ini hanya boleh dihasilkan pada saat duduk, di mana saraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan bersedia untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.

Makanan dan minuman yang dimakan pada saat berdiri, boleh memberi kesan pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila berlaku secara keras dan tiba-tiba, boleh menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang teruk, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pengsan atau mati mendadak.

Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para doktor melihat bahawa luka pada perut 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.

Sebagaimana keadaan keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada tekak yang menghalang jalannya makanan ke usus secara mudah, dan kadang-kadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang boleh kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.

Diriwayatkan ketika Rasulullah saw dirumah Aisyah ra sedang makan daging yang dikeringkan diatas talam sambil duduk bertekuk lutut, tiba-tiba masuk seorang perempuan yang keji mulut melihat Rasulullah saw duduk sedemikian itu lalu berkata: "Lihatlah orang itu duduk seperti budak." Maka dijawab oleh Rasulullah saw: "Saya seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti makan budak." Lalu Rasulullah saw mempersilakan wanita itu untuk makan. Adapun duduk berbaring (bersandar kepada sesuatu) telah dilarang oleh Rasulullah sebagaimana sabdanya, "Sesungguhnya Aku tidak akan makan secara berbaring" (HR Bukhari).
Sumber : situslakalaka

Tiada ulasan:

Catat Ulasan