Sabtu, 24 Ogos 2013

Mari Tengok Aksi Power Ranger Di dunia Realiti

 Power Ranger Senang Bantu Orang Membawa Barang Berat
 
null
Asahi Shimbun
Tadahiro Kanemasu berpakaian Power Rangers saat beraksi di Tokyo.

Berpakaian seragam warna hijau dengan aplikasi warna perak dan topeng serasi seperti pakaian pahlawan super Power Ranger, Tadahiro Kanemasu berdiri menanti di dekat tangga stesen kereta bawah di Tokyo untuk menyumbangkan tenaganya membantu orang-orang tua mengangkut bawaan berat dan ibu-ibu yang membawa dorongan bayi.
 
"Orang Jepun sukar menerima bantuan sebab mereka akan merasa berhutang budi kepada orang lain, jadi topeng ini benar-benar membantu saya," kata Kanemasu diambil dari Reuters (22/8/2013).
 
Pemuda berperawakan langsing itu sudah tiga bulan ini menjadi sukarelawan membantu orang di sisi barat stesen kereta bawah tanah Tokyo. Seperti kebanyakan di bandar lain, stesen bawah tanah Tokyo tidak mempunyai tangga berjalan ataupun lif. Orang harus naik dan turun melewati banyak anak tangga diterangi lampu yang malap.
 
Inspirasi untuk membantu orang seperti itu  Kanemasu dapat dari anak-anak kecil yang dia temui di kedai bahan makanan organik tempatnya bekerja, yang juga mempunyai seragam warna hijau. Kanemasu lantas membeli seragam Power Rangers warna hijau dan dua seragam lain berwarna merah muda dan merah.  

Masing-masing kostum pahlawan pembasmi monster dalam filem itu dibelinya di kedai diskaun dengan harga 4,000 yen atau sekitar 441.000 rupiah.
Kanemasu, 27, hanya boleh menyisihkan waktunya beberapa jam setiap harinya untuk membantu orang di stesen.  

Oleh kerana itu dia berharap orang lain mengikuti jejaknya, sehingga penumpang yang memerlukan bantuan boleh mencari mereka setiap masa. Kanemasu sudah membuka peluang sukarelawan untuk seragam Power Rangers berwarna merah muda dan merah.
 
Rakan Kanemasu di kedai tempatnya bekerja, Hayato Ito, tidak terkejut dengan kebaikan temannya tersebut, yang kemudian muncul dengan sosok berseragam "superhero".
 
"Sudah ada tanda-tanda sejak dulu, dan akhirnya dia muncul sebagai seorang pahlawan," kata Ito.
 
Walaupun berniat baik, Kanemasu mengaku di awal aksinya dia menemui kesulitan.
 
"Pertama kali saya memulakannya, orang-orang biasanya berkata 'pergi sana, dasar orang aneh'," katanya mengenang.
 
"Sekarang mereka masih menganggap saya aneh, tetapi dalam erti kata yang baik," kata Kanemasu. *

Diterjemah dari: www.hidayatullah.com

 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan