Sabtu, 17 Ogos 2013

Erdogan: “Para Fir’aun Itu Bakal Segera Hadapi Musa”, Turki Tarik Duta Besarnya Dari Mesir

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik habis-habisan pemerintah Barat berhubung kejadian di Mesir. Erdogan menyatakan bahawa “Musa akan datang dan kezaliman Fir’aun tersebut akan berakhir!”

Pernyataan ini disampaikan oleh Erdogan semalam, Khamis (15/8/2013) dalam satu sidang Akhbar di Bandar Antarbangsa Esenboga sebelum keberangkatannya ke Turkmenistan.

“Demokrasi di seluruh dunia akan dipersoalkan jika Barat tidak mengambil tindakan serius soal ini,” tegas Erdogan.

Erdogan mengutuk insiden Rabu berdarah di Kaherah. Ia menyebutnya sebagai ‘pembaitaian".

"Mereka yang tinggal diam menghadapi pembantaian ini sama bersalahnya dengan mereka yang melakukan (pembantaian) ini. Majlis Keselamatan PBB perlu segera membahas (masalah pembantaian ini)." katanya.

“Mereka yang diam dan acuh tak acuh terhadap pembunuhan yang terjadi di Mesir, merupakan penyebab utama hal ini,” tambahnya.

Selain itu, Turki berpendapat, Barat telah mengamalkan dwi-standard yang sangat ketara dalam menghadapi situasi di Mesir.

"Saya sampaikan pada negara-negara Barat. Anda tetap diam mengenai hal di Gaza, anda tetap diam terhadap apa yang berlaku di Syria... kini anda masih diam pada pembantaian di Mesir. Jadi kenapa anda berbicara tentang demokrasi, kebebasan, nilai-nilai global, dan hak asasi manusia?" kecam Erdogan lantang terhadap sikap Barat dan sindiran pedas terhadap negara Islam lain yang berdiam diri.


“Tentera bertanggung jawab atas kudeta pembunuhan ini. Barat tidak pernah menyatakan apa yang terjadi di Mesir secara terbuka, meskipun mereka mengakui hal ini dalam pembicaraan peribadi di balik pintu tertutup,” demikian Erdogan.

Sehubungan dengan itu, Turki juga telah memanggil pulang duta besarnya untuk Mesir, menyusul insiden berdarah yang telah mengorbankan tak kurang dari 638 orang dan mencederakan 4.000 orang.

Pemanggilan pulang duta tersebut dilakukan untuk perundingan setelah pembantaian di Mesir, dan tidak dapat dipastikan sampai bila duta besar tersebut akan kembali semula ke Kaherah.

Turki menjadi salah satu negara yang paling keras mengkritik kudeta tentera terhadap pemerintahan Presiden Mesir yang digulingkan, Muhammad Mursi. 
 
Kredit:greenboc.
 
 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan