Ahad, 12 Februari 2012

Kisah Lengkap Sara Bokker mencari Islam, "Islam Adalah Satu Cara Hidup, Akhirnya Saya Bebas!"



(Arrahmah.com) - Sara Bokker, seorang wanita Barat, asal Amerika Syarikat, bekas artis, aktivis feminis liberal, model, yang hidup layaknya seperti para wanita Barat dalam gaya hidupnya, memeluk Islam setelah perjalanan panjang mencari kebenaran. Sebelumnya sebuah artikel tulisannya"Aku lepaskan bikini untuk Niqab, akhirnya aku bebas" yang telah diterjemahkan dan diterbitkan oleh pasukan arrahmah.com yang berjudul asli "Why i shed bikini for Niqab: The new symbol of women 's liberation" yang sangat menyentuh dan menginspirasi, terkhusus bagi kaum hawa. Berikut ini, adalah artikel lain yang ditulis oleh Sara yang berjudul asli "How Sara Bokker Found Islam", ditulis pada tahun 2008, ini artikel ukhti Sara yang berjaya diterjemahkan oleh pasukanMuslimahzone.com , semoga dapat lebih menginspirasi muslimah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya :
***
Bagaimana Sara Bokker mencari Islam
Aku tumbuh di bandar kecil di South Dakota, Amerika Syarikat, yang aku pernah berkaitan hanya dengan agama yang ada di berbagai denominasi Kristian. Aku dan keluargaku kadang-kadang menghadiri gereja Lutheran, didorong oleh ibuku, dan akhirnya aku membenarkan Lutheran. Aku percaya Tuhan, tetapi aku tidak percaya pada semua "barang gereja": bernyanyi, menyembah gambar salib dan Yesus, dan memakan "tubuh dan darah Kristus". Hal itu hanya tidak masuk akal bagiku.
Sepanjang yang dapat ku ingat, sesuatu selalu hilang. Ada lubang di hatiku, kesedihan yang besar ini dan kegelapan kesendirian yang merasuki setiap sel dalam tubuhku, fikiran, dan jiwa.Tidak ada yang dapat mengisi lubang itu, dan kesakitan tak kunjung pergi. Aku beralih ke alkohol di usia yang sangat muda untuk mati rasa sedalam itu, menderita sakit. Tetapi itu hanya sementara, dan ini bahkan selalu membuatku merasa lebih buruk selepas kematian rasa itu.
Kejauhanku dari keluargaku dan setiap orang di sekitarku meningkat seiring dengan pertumbuhanku. Aku memilki kemuakan dan kebencian terhadap diriku sendiri, yang menyebabkanku menjadi benar-benar mengerikan terhadap orang tua ku. Semua yang aku ingat, ingin melarikan diri - melarikan diri dari "dari mana aku dan siapa aku". Bagaimanapun, aku menyedari bahawa tidak peduli sekeras apapun aku cuba, aku tidak dapat melarikan diri dari "siapa aku". Makanya, aku memutuskan untuk melakukan apa yang dapat membuatku melarikan diri dari diriku sebelum aku menghancurkan diriku.
Aku menjadi seorang budak dalam pandanganku. Aku telah termakan oleh ini semua.
Aku keluar dari tempat kuliahku dan meninggalkan South Dakota ke Florida sendirian ketika aku berusia 19 tahun. Bersedia untuk membuat sebuah permulaan yang baru di persekitaran baru yang menggairahkan, aku mencari sedikit kebahagiaan untuk sebuah tempoh yang singkat dari masa. Tetapi hal itu dangkal. Rasa sakit itu dan kesedihan, lubang di hatiku, masih ada.
Aku telah menghabiskan bertahun-tahun untuk sesuatu yang dapat menyembuhkan diriku. Aku beralih ke psikologi, pertolongan sendiri dengan buku-buku dan rakaman dan latihan, semua yang benar-benar membantuku dalam urusan yang besar. Beberapa pekerjaanku memungkinkakku untuk mendapatkan beberapa wang dengan mudah, maka itu habis secepat mendapatkannya, "terimakasih atas membeli-belah dan pesta".
Dengan tujuan untuk tetap bersama setiap orang, aku mengambil kad kredit - kad kredit yang banyak - dan aku mencari diriku tenggelam lebih dalam dan lebih dalam lagi di dalam hutang, tetapi tidak begitu ambil peduli kerana aku merasa hanya hidup untuk satu hari. Aku juga tersepit dalam pandanganku. Ini menghabiskan banyak masa dan wang untuk tampil baik. Aku menjadi seorang budak dalam pandanganku. Aku telah termakan oleh semua ini: Penata rambut, gym, mall, dsb. Setelah semua itu, aku sebagaimana pandangaku, atau jadi apa yang aku fikirkan. Dan aku hanya tahu aku akan bahagia jika setiap orang memandangku, jika aku mendapatkan perhatian. Dan aku mendapatkan perhatian, tetapi aku benci!, Ini membuatku sengsara. Jadi apa yang dapat membuatku bahagia? Aku masih mencari.
Aku mencari cinta, dan itu membuatku sedikit bahagia. Kemudian aku mula melihat kea rah keagamaan, semua macam dan jenis keagamaan. Cukup menarik, aku mendapati ada beberapa yang menjadi "kebenaran universal" di banyak agama. Terlihat berbeza, tetapi intinya sama.Cintaku untuk semua kemanusiaan dan kedamaian di dalam hatiku meningkat seiring carian dan pertumbuhan spiritualku. Aku menjadi sangat tertarik di bidang "kajian metafizik", dan beberapa jenis pengantaraan Timur dan yoga. Aku paling mengagumi hal-hal ini. Bagaimanapun, aku menginginkan lebih. Aku ingin seseorang memberitahuku dengan tepat apa yang harus dilakukan dan bagaimana untuk melakukannya. Aku butuh peraturan dan struktur. Dan aku tidak mendapatkan itu di fakta lapangan yang sangat liberal ini, abstrak, dan tidak.
Akhirnya aku kembali ke perkuliahan, dan itu membuatku jauh lebih baik tentang diriku. Aku mengembangkan keinginan besar pada hubungan antarabangsa dan setelah aku belajar kebenaran buruk tentang "Sejarah Amerika" dan "Polisi Luar Negeri AS", aku terkejut dengan semua ketidakadilan ini, rasisme, dan penindasan. Itu menyakiti hatiku. Aku telah sangat menyedihkan oleh penderitaan di dunia ini. Aku memutuskan, aku harus melakukan sesuatu untuk ini.
Aku hanya terlalu keras kepala untuk mengajukan salah satu cara untuk menjadi Muslim. Aku memulakan rangkaian dengan mendidik sekolah menengah tempatan dan mahasiswa tentang ketidakadilan di Timur Tengah, dan akhirnya aku mula mengatur para aktivis tempatan untuk pergi ke Washington DC, untuk memprotes perang yang akan datang di Iraq. Selama proses ini, aku berjumpa dengan seorang lelaki yang mengagumkan - seorang muslim - yang juga melakukan hal yang sama. Aku tidak pernah melihat seseorang yang telah mendedikasikan hidupnya untuk penyebab yang juga aku sangat peduli - keadilan dan hak-hak asasi manusia. Dia telah memulakan organiasinya, yang aku menjadi sukarelawan, kerananya aku dapat belajar darinya dan membantu perjuangannya. Kerana kami bekerja bersama, dia berkongsi kepadaku tentang sejarah Nabi Muhammad shallahu 'alaihi wa salam, para sahabatnya, dan peradaban yang mengagumkan dari Islam - satu-satunya contoh dari keadilan masyarakat di planet ini. Aku terkejut mendengar sejarah-sejarah ini, kerana aku tidak tahu apa-apa tentang sejarah ini. Aku menjadi terpikat oleh Islam dan membaca banyak tentangnya, akhirnya aku membaca Al-Quran.
Aku mencari di dalam Islam, kebenaran yang aku sedang cari. Akhirnya semuanya masuk akal.Bagaimanapun, aku merealisasikan banyak salah faham dan klise yang aku bahkan tidak menyedarinya. Pertama-tama, aku tidak tertarik pada isu perempuan dan tidak faham mengapa mereka berpakaian sangat berbeza. Aku dengan tegas mengatakan, "aku tidak akan pernah dapat berpakaian seperti itu", kerana aku masih mempunyai fikiran, "bagaimana aku terlihat adalah aku".Maka jika orang-orang tidak dapat melihat bagaimana aku, maka aku sendiri tidak akan pernah ada. Juga, bagaimana tentang "perempuan yang tinggal di rumah dan hanya melayan anak-anak dan perkerjaan rumahtangga dan mendengar suaminya?", Ini terlalu banyak bagiku! Tidak ada jalan yang aku dapat mengerti mengapa seorang perempuan harus tinggal di rumah. Siapa dia jika dia tidak ada "di luar sana" mendaki jalanya untuk "kaca-kaca langit"? Dan mengapa dia harus mematuhi suaminya?
Aku mencari jawapan yang indah dari soalan-soalan ini, yang sangat logik dan luar biasa berfungsi. Kalian lihat, Islam bukan sekadar "sebuah agama". Islam adalah sebuah jalan sempurna di dalam kehidupan. Di dalamnya, kamu memiliki petunjuk dan jawapan-jawapan bahkan untuk hal yang paling kecil, seperti bagaimana makan dan tidur. Ini mengagumkan!
Bagaimanapun, aku masih tidak berkeinginan untuk masuk Islam. Itu terlihat terlalu awal bagiku, terlalu banyak pertanggungjawaban dan aku terlalu keras kepala untuk mengajukan cara bagaimana seharusnya untuk menjadi seorang Muslim. Kemudian pada malam yang dingin di Januari 2003, aku sedang berada di dalam bas kembali dari demonstrasi anti-perang di Washington DC, aku berada dipersimpangan jalan hidupku. Aku benci pekerjaanku dan baru saja meninggalkan suamiku kerana kita telah hidup berasingan. Aku telah cukup mengatur orang-orang anti-perang. Aku berkata kepada diri sendiri, "apa yang dapat aku lakukan? Apa yang dapat aku lakukan? Aku hanya ingin menjadi seseorang yang baik dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Tetapi bagaimana? Apa yang harus aku lakukan? ", Tiba-tiba, jawabannnya datang kepadaku: Menjadi Muslim. Itu saja! Sebuah selimut perdamaian memelukku. Aku merasa begitu tenang dan yakin dan penuh dengan kebahagiaan. Tiba-tiba aku mempunyai sebuah tujuan hidup, sebuah alasan untuk ada.
Hidup tetaplah hidup: ini tidak mudah, tetapi sekarang aku memiliki buku panduan.
Seminggu kemudian, aku mengucapkan dua kalimat Syahadat di depan awam di sebuah pelataran untuk Masjid baru. Segera setelah aku mengucapkannya, dua pelangi kelihatan di langit! Setiap orang yang menyaksikannya sangat terharu dan semua muslimah berdatangan selepas itu memelukku. Aku menangis dari sukacita yang sangat banyak, kerana kebanyakan orang disana, bahagia kerana mempunyai ku di Ummat ini.
Hari berikutnya, bersemangat untuk menunjukkan kepada dunia, aku seorang Muslim!
Aku pergi ke tempat kedai tempatan Timur Tengah di mana mereka menjual hijab-hijab yang cantik dan pakaian yang sesuai dengan keperluan pakaian Muslim. Aku membeli banyak gaun (jilbab) dan kerudung, dan sejak hari itu, aku berpakaian dengan betul. Ahhhhh ... akhirnya tidak!Aku telah merosakkan belenggu fashion dan perhambaan fizikal yang dilaksanakan oleh masyarakat dangkal. Sejujurnya, aku merasa seperti sebuah beban berat telah terangkat dari pundakku. Aku tidak lagi merasa tertekan untuk berpakaian dan kelihatan lebih baik. Akhirnya aku menghargai diriku sendiri dan tidak ada lagi dasar pada penghargaan diriku atas perhatian mengikut reaksi dan perhatian orang lain. Ketika banyak yang memandangku dengan pandangan aneh - beberapa dengan rasa kasihan, beberapa dengan rasa marah, dan beberapa dengan rasa ingin tahu - aku telah mendapatkan penghargaan yang lebih baik dari sebelumnya.
Alhamdulillah, seorang lelaki yang mengagumkan yang mengenalkanku kepada Islam mengahwini, tepatnya setelah satu bulan aku menjadi Muslim. Sejak itu, kami meneruskan pekerjaan kami bersama-sama melawan ketidakadilan di seluruh dunia. Kami telah pergi ke seluruh Timur Tengah dan hijrah dari Amerika ke Mesir untuk bersama ibu suamiku dan tinggal di persekitaran yang Islami. Alhamdulillah, aku diberkahi dengan sebuah keluarga yang indah, selain itu, keluarga yang lebih besar - Ummat islam - aku dapatkan sejak aku menjadi seorang Muslim.
Hidup tetaplah hidup: ini tidak mudah, tetapi sekarang aku mempunyai buku panduan, sebuah struktur, sebuah asas. Hati ku telah lengkap. Kesedihan dan kesendirian telah pergi. Sekarang aku merasa, aku adalah bahagian. Aku adalah seseorang. Dan aku di rumah, sekurang-kurangnya untuk saat ini, di dalam milisaat ini yang kita katakan (kehidupan duniawi), hingga aku sampai di akhir, di rumah abadi di akhirat, insya Allah dekat dengan yang Tercinta, Penciptaku, Tuhan Semesta alam, iaitu Allah yang Maha Suci dan Maha Agung.
Sara Bokker
Sara Bokker adalah seorang bekas artis, model di Amerika Syarikat, instruktur fitness, dan aktivis. Saat ini Sara adalah seorang pengarah komunikasi di The March for Justice, seorang co-founder The Global Sisters Network. Dan produser terkenal Shock & Awe Gallery ©. Sara bias dihubungi di srae@marchforjustice.com.
***
Note: artikel ini diterjemah dengan persetujuan dari ukhti Sara Bokker untuk muslimahzone.com
Gambar Ilustrasi by türkbeyi01
Alih bahasa: zafaran
(Muslimahzone.com / arrahmah.com)


Tiada ulasan:

Catat Ulasan